PENGERTIAN DASAR
ILMU DAN ILMU JIWA PENDIDIKAN
1.
Pengertian ilmu jiwa (psychologi)
Semenjak jaman purba jiwa manusia telah menjadi objek
pertanyaan dan penyelidikan. Yang menjadi pokok persoalan adalah “ psyche (berasal dari bahasa yunani yang berarti jiwa
). Jiwa dapat diartikan sebagai daya hidup rokhani yang bersifat abstrak dan menjadi penggerak , pengatur bagi
sekalian perbuatan-perbuatan pribadi dari hewan tingkat tinggi dan manusia.
Segala yang
terjadi dalam diri kita , sebenarnya merupakan pernyataan dari jiwa kita masing-masing. Misal : waktu
kita merenung , dalam diri kita tidak terdiam . Dalam diri kita berlangsung
berbagai macam hal. Semua pernyataan-pernyataan atau pelahiran-pelahiran jiwa
itu dinamakan gejala-gejala jiwa. Gejala jiwa itu antara lain : menanggap ,
mengingat , memikir , merasa, menghendaki dan sebagainya.
Sedikit
keterangan untuk bentuk-bentuk gejala jiwa :
ü Tanggapan
: gambar yang diperoleh setelah melakukan kegiatan /setelah melakukan kegiatan/pengamatan.
ü Ingatan
: Kemampuan jiwa yang tidak terlihat.
ü Perasaan
: gejala jiwa yang bersifat subyektif dan berhubungan dengan gejala pengenalan
dan mengalami perasaan senang, gembira atau rindu / benci.
ü Kehendak ( korasi ) : kekuatan jiwa untuk mencapai
sesuatu yang dikehendaki atau menghindari sesuatu yang tidak kita kehendaki.
ü Sebagainya / Campuran :
gejala kejiwaan yang tidak dapat dimasukkan dalam gejala-gejala tersebut diatas.
Jadi, ilmu jiwa
atau psikologi ( psyche : jiwa; logos : ilmu) adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari gejala-gejala jiwa dan tingkah laku manusia.
Maka kita tidak
dapat mengenal/ mengerti secara wajar, kita hanya menngenal gejala-gejalannya,
fungsi -fungsinya yang kesemuanya itu mencerminkan tentang kekuatan-kekuatan
dan gejala jiwa tersebut.
Ada beberapa
batasan tentang ilmu jiwa ( psikologi ) antara lain :
1)
Menurut Masrun dan Sri Mulyani
Psikologi adalah studi
mengenai tingkah laku dan perbuatan manusia dalam segala macam situasi. Mungkin
: situasi di rumah, di pasar , di sekolah , di toko dll.
2)
Menurut L.crow dan A.crow 1985;8 mengatakan bahwa :
Psychology
is the study of human behavior and human relationship.
Disitu yang di pelajari. Psikologi
adalah tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia dan dengan
dunia sekitarnya.
3)
Menurut Sartain , Berpendapat :
Psyckology
is the scientifie study of behavior of living organism with special attention
given to human behavior ( A.Q.Sartain,1958,p.22).
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku mahkluk hidup, terutama
tingkah laku manusia.
Dari
batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku dan penghayatan manusia dalam hubungannya dengan
situasinya.
Tingkah
laku adalah segala kegiatan/tindakan mannusia baik yang nampak maupun yang
tidak kelihatan. Situasi tempat bertingkah laku itu dapat :
-
Dirumah
-
Di sekolah
-
Di tetangga
-
Di pasar.
Dalam situasi yang berbeda-beda
itu terjadilah relasi yang khas , misal :
Relasi
ayah dengan anak
Relasi
guru dengan murid
Kompleksnya relasi antar manusia
dalam struktur masyarakat modern menyebabkan masalah yang di hadapi psikologi
juga komplek. Obyeknya tetap berpangkal pada satu obyek yakni :
Tingkah
laku manusia dalam relasinya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya.
Psikologi meneliti manusia sebagai
pribadi yang merupakan kesatuan psikosomatis , yang mempunyai jiwa dan raga
yang tak dapat dipisah-pisahkan.
2. Pembagian ilmu jiwa
Ilmu jiwa dibagi
dalam dua bagian, yakni :
Ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa
kusus.
Di
bedakan menjadi ilmu jiwa teoritis dan ilmu jiwa praktis;
a.
ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa kusus;
a1.
Ilmu jiwa umum adalah :
Ilmu
jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan tingkah laku manusia dewasa, normal , beradab dan tidak mamandang
tempat, bangsa, dan agama.
Disitu
yang dipelajari ialah sifat-sifat umumnya, artinya persamaan-persamaannya dari
gejala-gejala kejiwaan manusia yang normal, dewasa, beradab.
a
2. Ilmu jiwa kusus adalah :
ilmu
jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia pada usia tertentu, jenis,
lapangan hidup tertentu. Atau ilmu jiwa yang meneliti jiwa dari aspek tertentu.
Atau ilmu jiwa yang meneliti jiwa dari aspek tertentu.
Ilmu
jiwa kusus ini antara lain :
1.
ilmu jiwa genetis
2.
ilmu jiwa anak
3.
ilmu jiwa kriminal
4.
psiko_patologi
5.
ilmu watak
6.
ilmu jiwa pendidikan ( Psikologi pendidikan )
7.
dan sebagainya.
b.
ilmu jiwa teoritis dan ilmu jiwa praktis
Ilmu
jiwa teoritis ialah :
Ilmu
jiwa yang mempelajari prinsip-prinsip umum dari gejala-gejala kejiwaan. Jadi
belum dikaitkan dengan praktek tertentu. Sedangkan ilmu jiwa praktis
mempelajari penggunaan teori-teori ilmu jiwa dalam praktek tertentu, misal
dalam lapangan pendidikan, pengobatan dsb.
Yang
termasuk dalam lapangan ilmu jiwa kusus
antara lain :
-
Ilmu jiwa pendidikan
-
Ilmu jiwa pengobatan
-
Ilmu jiwa kriminal
-
Ilmu Psyco-diagnostik
-
Dsb.
3. Tujuan mempelajari ilmu jiwa
Secara umum orang
mempelajari ilmu jiwa dengan tujuan :
-
Agar kita dapat mendapatkan
pemahaman tentang tingkah laku manusia.
-
Untuk menjadikan manusia hidupnya
lebih baik, lebih bahagia.
-
Untuk dapat memperlakukan sesama
manusia dengan tepat.
4. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan
cabang dari psikologi dan juga termasuk psikologi praktis.
Apa sebenarnya
psikologi pendidikan itu ?
Untuk menjawabnya
, ada beberapa pendapat, antara lain :
a. Menurut Masrun
dan Sri Mulyani
ilmu jiwa pendidikan ( psikologi
pendidikan ) adalah studi ilmiah mengenai aktivitas individu dalam situasi pendidikan.
Disitu yang menjadi tujuan
psikologi pendidiikan adalah:
Dengan kata lain
psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisa, menerangkan dan
memimpin proses-proses pendidikan sehingga mendapatkan suatu sistem yang
efisien.
b. Crow and Crow
mengatakan bahwa :
Edicational
psychology describes and explains the learning experiencis of individual from
birth throught old age. 1st subject matter is concerned with the conditions that
affect learning. ( C&C : 1958 : 7 )
( Psikologi
pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha menjelaskan masalah-masalah
belajar yang dialami individu sejak
lahir sampai usia lanjut , terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang
mempengaruhi belajar ).
Kondisi- Kondisi yang mempengaruhi
belajar itu antara lain:
-
Kondisi fisiologis
-
Kondisi psikologis
-
Kondisi lingkungan
-
Kondisi instrumental (peralatan )
c. Psikologi pendidikan adalah :
Studi yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan termasuk didalamnnya
situasi belajar. Hal ini karena belajar adalah merupakan tindak pelaksanaan
adalm usaha pendidikan . Di dalam usaha mendidik :
-
Anak didik belajar
-
Pendidik mengajarkan sesuatu
kepada anak didik.
d. Charles Skinner Mengemukakan
bahwa :
Psikologi
pendidikan adalah cabang psikologi yang membicarakan tentang belajar dan mengajar. Ada 3
aspek yang menjadi perhatian :
-
Anak didik
-
Proses belajar
-
Situasi belajar.
Tugas
pokok dari Psikologi pendidikan ( skinner ) adalah :
Terciptanya
situasi belajar yang efektif dan
memperlancar proses belajar antara lain dengan :
Memahami anak
yang punya potensi dan perbedaan individual
Masalah
pokok yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah perbuatan belajar (
learning ).
5.
kegunaan psikologi pendidikan
Dari
uraian 1 sampai 4 menyimpulkan tentang kegunaan psikologi pendidikan antara
lain :
a.
Membantu guru dan calon guru dalam pemahaman yang lebih baik mengenai
pendidikan dan prosesnya.
b.
Dapat memahami hakekat gejala kejiwaan anak, perkembangan anak , potensi anak,
cara belajar dan cara membimbingnya kearah pencapaian tujuan pendidikan.
6.
Psikologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Dapatkah
psikologi pendidikan itu dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan?
Berikut
syarat-syarat ilmu pengetahuan pada umumnya :
a.
Harus ada Obyek, tiap – tiap ilmu harus memiliki obyek tertentu. Obyek ini
adalah : obyek material dan obyek formal ( sudut pandang yang diteliti ).
b.
Harus disusun sistematis . ilmu itu
harus disusun secara teratur sehingga bagian-bagiannya tidak
bertentangan satu sama lain, tetapi merupakan kesatuan yang bulat atau lengkap.
c.
Harus memiliki metode. Metode dalam arti luas mencakup segala cara mengumpulkan
data , menganalisa data , menyusun data suatu kebulatan.
Obyek
psikologi pendidikan telah jelas, yakni sebagai obyek materialnya adalah
manusia.
Sedangkan
obyek formalnya adalah :
Tingkah
laku individu/manusia dalam situasi pendidikan/situasi belajar sedangkan
susunannya telah jelas yakni tersusun secara sistematis ( menyususn teori,
hukum didasarkan atas hasil penyelidikan yang mempergunakan metode-metode
tertentu ).
Sedangkan
metodenya :
Instropeksi,
observasi, eksperimen, biograpi ,angket ,dan sebagainya.
Dengan
keterangan tersebut maka jelas psikologi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan.
Ruang
Lingkup Psikologi Pendidikan
A.
Disiplin psikologi yang khusus membahas/mempelajari seluruh tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu mencakup : tingkah laku
siswa, tingkah laku pengajar dan tingkah laku belajar mengajar.
B.
Psikologi sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama
manusia ( terutama tingkah lakunya ) dengan tujuan untuk dapat memperlakukan
dengan tepat.
C.
Psikologi pendidikan itu sebenarnya membicarakan apa saja?
Dengan
mengetahui daerah yang dipelajari , kita akan mendapatkan gambaran yang jelas.
I.
Menurut masrun dan sri mulyani , psikologi dikelompokan menjadi 4 :
1.
Pertumbuhan dan Perkembangan individu
2.
Masalah Belajar
3.
Pengukuran dan Penilaian
4.
Penyuluhan dan Bimbingan.
II.
Menurut Crow & Crow ( dalam buku Educational Psycology 1958 p 7-8 ) bahwa
daerah psikologi mencakup :
1.Sejauhmana
faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar.
2.Sifat-sifat
dari proses belajar.
3.Hubungan
antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readliness).
4.Signifikansi
pendidikan atas perbedaan-perbedaan individu yang bersamaan dengan cepat dan
lambatnya belajar.
5.Perubahan-perubahan
jiwa (inner changes ) yang terjadi selama dalam belajar.
6.
Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil mengajar.
7.
Teknik-Teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8.
Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan
pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadpa sesuatu
individu.
9.
Manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.
10. Pengaruh psikolgi ( Psycology
impact ) yang ditimbulkan oleh kondisi-
Kondisi sosiologi terhadap sikap
para siswa/pelajar.
III.
Menurut Smith yang dikutip Sumadi
Suryabrata dalam bukunya Psikologi Pendidikan Tahun 1984 hal 2 :
1.
Pengetahuan Tentang Psikologi Pendidikan
2.
Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir ( heredity )
3.
Lingkungan yang bersifat fisik
4.
Perkembangan siswa
5.
Proses-proses tingkah laku ( behavior proses )
6.
Hakekat dan Ruang lingkup belajar
7.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
8.
Hukum-hukum dan teori belajar
9.
Pengukuran,yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan pengukuran
10.
Transper belajar
11.
Sudut Pandang Praktis menegnai pengukuran
12.
Ilmu statistik dasar
13.
Kesehatan Rokhani
14.
Pendidikan Membentuk watak
15.
Pengetahuan Psikologi tenntang mata pelajaran sekolah menengah
16.
Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.
Heriditet
dan Lingkungan Hidup
1.
Heriditet dan Lingkungan hidup
A.
Pengantar
Golongan
Nativisme yakin semua yang terjadi pada individu dalam pertumbuhannya
tergantung semata-mata dari pengaruh pembawaan, sedangkan pengaruh lingkungan
hidup dan pendidikan dikatakan tak ada artinya sama sekali.( Schoupen Hauer ;
1788-1860 ).
Empirisme
adalah suatu paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa perkembangan seseorang
sangat ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diterima dari
lingkungan-lingkungannya. ( john locke ; 1632-1704 ).
Demikian
juga antara heriditet dan lingkungan adalah dua syarat yang salah satu tak
dapat ditiadakan dalam setiap pertumbuhan individu.
Setiap
individu adalah hasil dari dua kekuatan yakni heriditet dan lingkungan . kedua
faktor tersebut penting bagi setiap perkembangan individu.
Konsep
dasar :
-
Anak waktu dilahirkan (
jiwanya(mind)) masih kosong.
-
Jiwa yang kosong diisi oleh pengalaman-pengalaman
yang diterima dari lingkungannya/ pendidikan yang diterimannya.
-
Lingkungan/pendidikan itu memegang
peranan dalam mengisi jiwa yang kosong yang dimiliki anak, sesuai dengan
kemauannya.
Covergensi
Perkembangan anak itu ditentukan
oleh 2 kekuatan yakni kekuatan endogen dan kekuatan eksogen ( lingkungan ).
Konsep
Meskipun
punya pembawaan, tetapi lingkungan tidak mendukung, maka anak tidak akan
berkembang. Ada pengaruh lingkungan tetapi tidak ada pembawaan, maka tidak akan
berkembang juga.
B. Mekanisme Heriditet
Heriditet adalah
sifat, ciri yang diwariskan/diturunkan dari jenis generasi ke generasi dengan
perantar sel benih.
Sifat-sifat
jasmaninya individu misalnya: ( warna kulit, bentuk tubuh, dan sebagainya ).
Setelah terjadi konsepsi , sel telur berkembang dengan cara membelah diri
menjadi dua sel, kemudian masing-masing sel membelah lagi, demikian seterusnya
sehingga terjadi ratusan ribu sel bahkan jutaan sel dalam tubuh mahkluk yang
baru itu. Proses pembiakan ini disebut mitosis.
Dasar perbedaan
individual disebabkan karena kombinas-kombinasi “genes” yang mengakibatkan
perubahan sifat pada genes.
Beberapa hal
tersebut yang dapat disimpulkan adalah :
Ø Sifat
–sifat pribadi manusia tergantung pada pengaruh kombinasi gene.
Ø Sel-sel
benih dari masing-masing orang tua (ayah dan ibu ) berisikan macam-macam
kombinasi gene sebagai akibat adanya pembiaakan sel.
Ø Sel-sel
dari ayah dan sel –sel dari ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organism
baru yang membentuk berbagai macam kombinasi “genes “ pada anakk keturunannya.
Ø Individu
laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sepasang kromosom yang disebut “ the sex chromosome “
C. Prinsip-prinsip Mengenai
Heriditet
Dari batasan
tersebut mengandung prinsio-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip Reproduksi
Bahwa heriditet berlangsung dengan
perantaraan sel benih dan tidak melalui sel-sel somatis atau sel-sel badan.
2. Psinsip Konforminted
Bahwa jenis menghasilkan jenis
atau setiap golongan menurunkan golongannya sendiri.
3. Prinsip variasi ( Hukum variasi
)
Bahwa sel-sel benih mengandung
determinant ( penentu ) yang banyak jumlahnya yang pada waktu penyerbukan ovum
saling berkombinasi yang berbeda-beda untuk menghasilkan anak yang saling
berbeda.
4. Prinsip ( Hukum ) Regresifial
Menurut Sir Francis Galton bahwa
anak atau keturunan cenderung untuk menuju kerata-rataan ( average ) mengenai
suatu sifat tertentu.
Hukum prinsip mengandung pengertian
sbb :
1 . Bahwa sifat-sifat yang
terdapat pada anak didik hanya dapat dikembangkan
Sampai
batas-batas umum yang karena kodratnya telah ditentukan anak akan
berkembang baik
bila diperlakukan sebagai manusia.
2.
Prinsip variasi menyarankan bahwa sekolah perlu memberi alat-alat
/perlengkapan yang beraneka ragam
sehingga memungkinkan untuk memenuhi
perkembangan yang berbeda-beda.
3.
Hukum heriditet juga mengandung implikasi bahwa guru dalam menilai anak
Didiknya
hendaknya atas dasar kesanggupan anak itu sendiri bukan atas
dasar prestasi yang dicapai orang tuanya.
II. Perlengkapan Dasar dan Ajar
yang Penting
Perlengkapan
dasar ialah perlengkapan yang dimiliki organism atas dasar pembawaan, bukan
diperoleh karena dipelajari jadi perlengkapan itu telah ada sejak organism itu
lahir.
Perlengkapan
dasar yang penting bagi proses pendidikan antara lain :
1. Struktur jasmani
Anak di lahirkan
dengan struktur jasmani tertentu dan tersusun atas organ-organ tertentu
pula.Dengan anak mempelajari berbagai macam pelajaran disekolah seperti : menulis, menggambar , olahraga ,
dan sebagainya.
2. Gerak
Gerak selalu
dimiliki oleh mahkluk hidup. Maka dari salah satu tanda kehidupan adalah gerak.
Manusia sebagai mahkluk hidup mesti bergerak. Gerakan yang terjadi pada diri
manusia bersifat dinamis , artinya selalu menuju ke arah perubahan.
3. Dorongan
Dorongan ialah
diposisi biologis yang selalu menyebabkan manusia melakukan perubahan.
Dorongan yang ada
pada manusia :
-
Dorongan mempertahankan hidup
-
Dorongan mempertahankan keturunan
-
Dorongan mengembangkan diri
4. Sifat Plastis
Adanya sifat
palstis itu memungkinkan manusia mampu menyesuaikan diri terhadap hampir segala
macam situasi, baik situasi konkrit maupun bersifat abstrak , baik phisis dan
psikis.
5. Kapasitas untuk tumbuh dan
berkembangnya,
Pertumbuhan dan
perkembangan bukan akibat dari pengaruh luar semata-semata.
6. Kapasitas untuk belajar
Kapasitas belajar
sangat pentinng bagi pendidikan. Dengan adanya kapasitas untuk belajar
memungkinkan anak menguasai sesuatu pengetahuan, memahami berbagai macam
pelajaran di sekolah.
Perlengkapan
ajar
Perlengkapan
ajar adalah perlengkapan yang diperoleh akibat usaha-usaha belajar dan
pengalaman lain yang termasuk perlengkapan ini yang penting ialah
dorongan-dorongan kecakapan-kecakapan dalam lapangan ilmu pengetahuan,
kesenian, bahasa dan norma-norma hidup.
Pengertian
dan Ciri-ciri Belajar
Menurut pendapat umum :
Belajar adalah sebagai usaha untuk
mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
a. Cronbach “ Buku ; Educational
Psycology “
Belajar
adalah perubahan tingkah laku yang diperlihatkan sebagai akibat
dia melakukan
sesuatu.
b. Mc. Geoh
Belajar adalah
mengalami perubahan penampilan.
c. Harold spear
Belajar adalah
belajar itu dilakukan dg diamati, meniru, mencoba untuk
dirinya sendiri ,
mendengarkan , dengan menggunakan petunjuk.
d. C.T.Morgan bahwa belajar adalah
sebagai suatu perubahan tingkah laku
dalam diri
seseorang yang relatif menetap sebagai
hasil dari sebuah
pengalaman.
e. R.S. Woodworth merumuskan
belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang
baru dan sesuatu yang baru ini
dicamkan oleh individu, yang ditampilkan
kembali dalam kegiatan kemudian.
Perubahan – Perubahan itu bukan
perubahan yang ke arah negatif tetapi ke arah positif perubahan ke arah
kesempurnaan :
a. perubahan
tingkah laku misalnya mula-mula arah egois- menjadi tak egois.
b. mengubah
kebiasaan dari perokok menjadi tidak perokok
c. megubah sikap,
misal dari tidak hormat-dapat menghormat
d. mengubah
ketrampilan, misal bidang olahraga, kesenian main judi dan
sebagainya.
e. Belajar
bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu,
misal menulis,
berhitung dan sebagainya menjadi bisa karena usaha
yang giat.
Dari uraian di atas dapat
diketahui bahwa belajar adalah kegiatan manusia yang
Sangat penting dan harus dilakukan
selam hidup karena melalui belajar manusia
Dapat memperbaiki kehidupannya.
Ciri-Ciri
Kegiatan Belajar
Ciri
–ciri kegiatan yang disebut “ belajar “ yaitu :
a.
Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada individu yang
belajar
( dalam arti behavioral changes ), baik aktual maupun potensial.
b.
Perubahan itu pada pokoknya adalah didaptkannya kemampuan baru,
yang
berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c.
perubahan itu terjadi karena usaha.
Untuk
memahami kegiatan yang disebut “ belajar ” itu perlulah dilakukan analisis
untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang terlihat di dalam kegiatan belajar
itu. Kalau diikuti model analisis sistem, maka kegiatan belajar itu dapat di
gambarkan sebagai berikut :
PROSES - INPUT - OUT PUT
|
Pendekatan yang
paling sederhana adalah secara regresi yaitu bermula dari out put, dari sini
dicari keterangan mengenai input dan proses. Mengenai proses tak pernah ada
orang yang dapat menyaksikannya.
Dengan
mempergunakan rangka pemikiran seperti diatas itu , maka dapat diidentifikasi
bahwa belajar itu mengandung ketiga persoalan pokok :
1.
Persoalan mengenai input , yaitu persoalan mengenai faktor yang mempe-
ngaruhi
belajar.
2.
Persoalan yang mengenai proses , yaitu persoalan mengenai bagaimana
belajar
itu berlangsung dan prinsip-prinsip apa yang mempengaruhi proses
belajar
itu. Persoalan inilah yang merupakan persoalan inti dalam psikologi
belajar.
3.
Persoalan mengenai out put, yaitu persoalan mengenai hasil belajar.
Persoalan
ini berkaitan dengan tujuan pendidikan, yang selanjutnya
Dijabarkan
dalam tujuan pengajaran. Salah satu yang penting dalam
Lingkup
ini adalah pengukuran hasil belajar.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR
Untuk
memperjelas pembicaraan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar ini,gambar mengenai input Process
Out Put yang telah disajikan .Disini lebih di elaborasi, sebagai berikut
:
OUT PUT
|
ENVIRONMENTAL
INPUT
|
LEARNING
TEACHING PROCESS
|
RAW
INPUT
INSTRUMENTAL INPUT |
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa masukan mentah ( raw
input ) yang merupakan bahan baku diberi pengalaman belajar tertentu dalam
proses belajar mengajar ( learning teaching process ) dengan harapan dapat
berubah menjadi keluaran ( out put ) dengan kualifikasi tertentu . Didalam
proses belajar mengajar juga berpengaruh pul sejumlah faktor lingkungan, yang
merupakan masukan lingkungan ( environmental input ) dan berfungsi sejumlah
faktor yang dengan sengaja dirancangkan dan dimanipulasikan guna menunjang tercapainya
keluaran yang di kehendaki.
Instrumental input adalah (
masukan peralatan ) , sejumlah faktor yang sengaja dirancang, dimanipulasi.
Guru menunjang hasil/keluaran yang di kehendaki. Contoh instrumental input :
guru, kurkulum/bahan, program, gedung, perpustakaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar :
a. fisiologis : kondisi fisiologis
umum dan kondisi panca indera
b. Psikologis : minat, kecerdasan,
bakat , motivasi , dan kemampuan kognitif.
c. lingkungan : alam dan sosial.
d. instrumental : kurikulum,
program, sarana dan prasarana , dan guru ( tenaga pengajar ).
Persoalan Belajar mencakup :
-
Persoalan input ( masukan/bahan
mentah ) yaitu persoalan
Mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses
Pendidikan.
-
Persoalan proses yaitu persoalan
yang mengenai bagaimana
Belajar itu berlangsung ( sebagian
dapat dilihat sebagian tidak ).
-
Persoalan hasil ( out put ) yaitu persoalan
mengenai hasil belajar
Seseorang dan hasil tersebut bisa
dibuktikan dengan cara evalusi.
Kondisi si pelajar terbagi atas
kondisi fisiologis dan psikologis , berperan dalam belajar :
-
Kondisi fisiologis pada umumnya
sangat berpengaruh terhadap belajarnya seseorang. Orang yang dalam keadaan
segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan
kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah
anak-anak yang tidak kekurangan gizi.
-
Kondisi psikologis
Memiliki minat untuk berubah,
mempunyai kecerdasan yang tidak dimiliki oleh orang lain, dan memiliki motivasi
untuk bergerak dan untuk menggapai cita-cita.
Beberapa faktor psikologis yang
utama akan dikemukakan disini secara
singkat :
-
Minat ,
-
Kecerdasan ,
-
Bakat ,
-
Motivasi,
-
Kemampuan-kemampuan kognitif.
Tambahan
(Teori- Teori belajar)
1.
Teori konektionisme
Pelopornya Thorndick ( 1874- 1949 )
Teori
belajar Thorndick disebut konektionisme karena belajar itu merupakan proses
pembentukan hubungan antara stimulus/perangsang/masalah yang akan dippecahkan,
dengan respon . Teori tersebut juga disebut dengan “Trial and Erorr Learning”
: karena individu yang belajar itu melakukan kegiatan melalui proses trial and
erorr ( mencoba –coba ) dalam rangka memiliki respon / reaksi / tindakan yang
tepat , bagi stimulus tertentu. Contoh : kucing yang dikurung dan meronta-ronta
untuk keluar dari krangkeng.
Kemudian rinciannya teori tersebut adalah:
-
The low of readmis ( hukum
kesiapan )
-
The low of exercise ( hukum
latihan )
-
The low of effect ( hukum akibat )
2.
Teori Conditionisme
Pencetusnya : Ivan Petrovith paviov
Belajar
adalah proses perubahan yang terjadi yang kemudian menimbulkan reaksi. Dalam
teori yang diutarakan adanya latihan terus-menerus.
3.
Teori Humanisme ( Tokoh ; Carl Rogers, A. )dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar