Kamis, 17 Maret 2016

MATERI PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PENGERTIAN DASAR ILMU DAN ILMU JIWA PENDIDIKAN
1.    Pengertian ilmu jiwa (psychologi)
Semenjak  jaman purba jiwa manusia telah menjadi objek pertanyaan dan penyelidikan. Yang menjadi pokok persoalan adalah “ psyche  (berasal dari bahasa yunani yang berarti jiwa ). Jiwa dapat diartikan sebagai daya hidup rokhani yang bersifat abstrak  dan menjadi penggerak , pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi dari hewan tingkat tinggi dan manusia.
Segala yang terjadi dalam diri kita , sebenarnya merupakan pernyataan  dari jiwa kita masing-masing. Misal : waktu kita merenung , dalam diri kita tidak terdiam . Dalam diri kita berlangsung berbagai macam hal. Semua pernyataan-pernyataan atau pelahiran-pelahiran jiwa itu dinamakan gejala-gejala jiwa. Gejala jiwa itu antara lain : menanggap , mengingat , memikir , merasa, menghendaki dan sebagainya.
Sedikit keterangan untuk bentuk-bentuk gejala jiwa :
ü  Tanggapan : gambar yang diperoleh setelah melakukan kegiatan     /setelah melakukan kegiatan/pengamatan.
ü  Ingatan : Kemampuan jiwa yang tidak terlihat.
ü  Perasaan : gejala jiwa yang bersifat subyektif dan berhubungan dengan gejala pengenalan dan mengalami perasaan senang, gembira atau rindu / benci.
ü  Kehendak ( korasi ) : kekuatan jiwa untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki atau menghindari sesuatu yang tidak kita kehendaki.
ü  Sebagainya / Campuran : gejala kejiwaan yang tidak dapat dimasukkan dalam gejala-gejala tersebut  diatas.
Jadi, ilmu jiwa atau psikologi ( psyche : jiwa; logos : ilmu) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan tingkah laku manusia.
Maka kita tidak dapat mengenal/ mengerti secara wajar, kita hanya menngenal gejala-gejalannya, fungsi -fungsinya yang kesemuanya itu mencerminkan tentang kekuatan-kekuatan dan gejala jiwa tersebut.
Ada beberapa batasan tentang ilmu jiwa ( psikologi ) antara lain :
1)    Menurut Masrun dan Sri Mulyani
Psikologi adalah studi mengenai tingkah laku dan perbuatan manusia dalam segala macam situasi. Mungkin : situasi di rumah, di pasar , di sekolah , di toko dll.
2) Menurut L.crow dan A.crow 1985;8 mengatakan bahwa :
Psychology is the study of human behavior and human relationship. Disitu yang di pelajari.  Psikologi adalah tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia dan dengan dunia sekitarnya.
3) Menurut Sartain , Berpendapat :
Psyckology is the scientifie study of behavior of living organism with special attention given to human behavior ( A.Q.Sartain,1958,p.22). Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku mahkluk hidup, terutama tingkah laku manusia.
Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan penghayatan manusia dalam hubungannya dengan situasinya.
Tingkah laku adalah segala kegiatan/tindakan mannusia baik yang nampak maupun yang tidak kelihatan. Situasi tempat bertingkah laku itu dapat :
-       Dirumah
-       Di sekolah
-       Di tetangga
-       Di pasar.
Dalam situasi yang berbeda-beda itu terjadilah relasi yang khas , misal :
Relasi ayah dengan anak
Relasi guru dengan murid
Kompleksnya relasi antar manusia dalam struktur masyarakat modern menyebabkan masalah yang di hadapi psikologi juga komplek. Obyeknya tetap berpangkal pada satu obyek yakni :
Tingkah laku manusia dalam relasinya dengan sesama manusia dan alam sekitarnya.
Psikologi meneliti manusia sebagai pribadi yang merupakan kesatuan psikosomatis , yang mempunyai jiwa dan raga yang tak dapat dipisah-pisahkan.
2. Pembagian ilmu jiwa
Ilmu jiwa dibagi dalam dua bagian, yakni :
Ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa kusus.
Di bedakan menjadi ilmu jiwa teoritis dan ilmu jiwa praktis;
a. ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa kusus;
a1. Ilmu jiwa umum adalah :
Ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan tingkah laku manusia   dewasa, normal , beradab dan tidak mamandang tempat, bangsa, dan agama.
Disitu yang dipelajari ialah sifat-sifat umumnya, artinya persamaan-persamaannya dari gejala-gejala kejiwaan manusia yang normal, dewasa, beradab.
a 2. Ilmu jiwa kusus adalah :
ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia pada usia tertentu, jenis, lapangan hidup tertentu. Atau ilmu jiwa yang meneliti jiwa dari aspek tertentu. Atau ilmu jiwa yang meneliti jiwa dari aspek tertentu.
Ilmu jiwa kusus ini antara lain :
1. ilmu jiwa genetis
2. ilmu jiwa anak
3. ilmu jiwa kriminal
4. psiko_patologi
5. ilmu watak
6. ilmu jiwa pendidikan ( Psikologi pendidikan )
7. dan sebagainya.
b. ilmu jiwa teoritis dan ilmu jiwa praktis
Ilmu jiwa teoritis ialah :
Ilmu jiwa yang mempelajari prinsip-prinsip umum dari gejala-gejala kejiwaan. Jadi belum dikaitkan dengan praktek tertentu. Sedangkan ilmu jiwa praktis mempelajari penggunaan teori-teori ilmu jiwa dalam praktek tertentu, misal dalam lapangan pendidikan, pengobatan dsb.
Yang termasuk  dalam lapangan ilmu jiwa kusus antara lain :
-       Ilmu jiwa pendidikan
-       Ilmu jiwa pengobatan
-       Ilmu jiwa kriminal
-       Ilmu Psyco-diagnostik
-       Dsb.
3. Tujuan mempelajari ilmu jiwa
Secara umum orang mempelajari ilmu jiwa dengan tujuan :
-       Agar kita dapat mendapatkan pemahaman tentang tingkah laku manusia.
-       Untuk menjadikan manusia hidupnya lebih baik, lebih bahagia.
-       Untuk dapat memperlakukan sesama manusia dengan tepat.
4. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi dan juga termasuk    psikologi praktis.
Apa sebenarnya psikologi pendidikan itu ?
Untuk menjawabnya , ada beberapa pendapat, antara lain :
a. Menurut Masrun dan Sri Mulyani
ilmu jiwa pendidikan ( psikologi pendidikan ) adalah studi ilmiah mengenai aktivitas individu  dalam situasi pendidikan.
Disitu yang menjadi tujuan psikologi pendidiikan adalah:
Dengan kata lain psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisa, menerangkan dan memimpin proses-proses pendidikan sehingga mendapatkan suatu sistem yang efisien.
b. Crow and Crow mengatakan bahwa :
Edicational psychology describes and explains the learning experiencis of individual from birth throught old age. 1st  subject  matter is concerned with the conditions that affect learning. ( C&C : 1958 : 7 )
( Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha menjelaskan masalah-masalah belajar yang dialami  individu sejak lahir sampai usia lanjut , terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar ).
Kondisi- Kondisi yang mempengaruhi belajar itu antara lain:
-       Kondisi fisiologis
-       Kondisi psikologis
-       Kondisi lingkungan
-       Kondisi instrumental (peralatan )
c. Psikologi pendidikan adalah :
Studi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan termasuk didalamnnya situasi belajar. Hal ini karena belajar adalah merupakan tindak pelaksanaan adalm usaha pendidikan . Di dalam usaha mendidik :
-       Anak didik belajar
-       Pendidik mengajarkan sesuatu kepada anak didik.
d. Charles Skinner Mengemukakan bahwa :
Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang membicarakan          tentang belajar dan mengajar. Ada 3 aspek yang menjadi perhatian :
-       Anak didik
-       Proses belajar
-       Situasi belajar.
Tugas pokok dari Psikologi pendidikan ( skinner ) adalah :
Terciptanya situasi belajar yang efektif  dan memperlancar proses belajar antara lain dengan :
Memahami anak yang punya potensi dan perbedaan individual
Masalah pokok yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah perbuatan belajar ( learning ).
5. kegunaan psikologi pendidikan
Dari uraian 1 sampai 4 menyimpulkan tentang kegunaan psikologi pendidikan antara lain :
a. Membantu guru dan calon guru dalam pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya.
b. Dapat memahami hakekat gejala kejiwaan anak, perkembangan anak , potensi anak, cara belajar dan cara membimbingnya kearah pencapaian tujuan pendidikan.
6. Psikologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Dapatkah psikologi pendidikan itu dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan?
Berikut syarat-syarat ilmu pengetahuan pada umumnya :
a. Harus ada Obyek, tiap – tiap ilmu harus memiliki obyek tertentu. Obyek ini adalah : obyek material dan obyek formal ( sudut pandang yang diteliti ).
b. Harus disusun sistematis . ilmu itu  harus disusun secara teratur sehingga bagian-bagiannya tidak bertentangan satu sama lain, tetapi merupakan kesatuan yang bulat atau lengkap.
c. Harus memiliki metode. Metode dalam arti luas mencakup segala cara mengumpulkan data , menganalisa data , menyusun data suatu kebulatan.
Obyek psikologi pendidikan telah jelas, yakni sebagai obyek materialnya adalah manusia.
Sedangkan obyek formalnya adalah :
Tingkah laku individu/manusia dalam situasi pendidikan/situasi belajar sedangkan susunannya telah jelas yakni tersusun secara sistematis ( menyususn teori, hukum didasarkan atas hasil penyelidikan yang mempergunakan metode-metode tertentu ).
Sedangkan metodenya :
Instropeksi, observasi, eksperimen, biograpi ,angket ,dan sebagainya.
Dengan keterangan tersebut maka jelas psikologi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
A. Disiplin psikologi yang khusus membahas/mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu mencakup : tingkah laku siswa, tingkah laku pengajar dan tingkah laku belajar mengajar.
B. Psikologi sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia ( terutama tingkah lakunya ) dengan tujuan untuk dapat memperlakukan dengan tepat.
C. Psikologi pendidikan itu sebenarnya membicarakan apa saja?
Dengan mengetahui daerah yang dipelajari , kita akan mendapatkan gambaran yang jelas.
I. Menurut masrun dan sri mulyani , psikologi dikelompokan menjadi 4 :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan individu
2. Masalah Belajar
3. Pengukuran dan Penilaian
4. Penyuluhan dan Bimbingan.
II. Menurut Crow & Crow ( dalam buku Educational Psycology 1958 p 7-8 ) bahwa daerah psikologi mencakup :
1.Sejauhmana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh       terhadap belajar.
2.Sifat-sifat dari proses belajar.
3.Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readliness).
4.Signifikansi pendidikan atas perbedaan-perbedaan individu yang bersamaan dengan cepat dan lambatnya belajar.
5.Perubahan-perubahan jiwa (inner changes ) yang terjadi selama dalam belajar.
6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil mengajar.
7. Teknik-Teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadpa sesuatu individu.
9. Manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.
         10. Pengaruh psikolgi ( Psycology impact ) yang ditimbulkan oleh kondisi-
               Kondisi sosiologi terhadap sikap para siswa/pelajar.
III. Menurut Smith yang dikutip  Sumadi Suryabrata dalam bukunya Psikologi Pendidikan Tahun 1984 hal 2 :
1. Pengetahuan Tentang Psikologi Pendidikan
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir ( heredity )
3. Lingkungan yang bersifat fisik
4. Perkembangan siswa
5. Proses-proses tingkah laku ( behavior proses )
6. Hakekat dan Ruang lingkup belajar
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
8. Hukum-hukum dan teori belajar
9. Pengukuran,yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan pengukuran
10. Transper belajar
11. Sudut Pandang Praktis menegnai pengukuran
12. Ilmu statistik dasar
13. Kesehatan Rokhani
14. Pendidikan Membentuk watak
15. Pengetahuan Psikologi tenntang mata pelajaran sekolah menengah
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.
Heriditet dan Lingkungan Hidup
1. Heriditet dan Lingkungan hidup
A. Pengantar
Golongan Nativisme yakin semua yang terjadi pada individu dalam pertumbuhannya tergantung semata-mata dari pengaruh pembawaan, sedangkan pengaruh lingkungan hidup dan pendidikan dikatakan tak ada artinya sama sekali.( Schoupen Hauer ; 1788-1860 ).
Empirisme adalah suatu paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa perkembangan seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diterima dari lingkungan-lingkungannya. ( john locke ; 1632-1704 ).
Demikian juga antara heriditet dan lingkungan adalah dua syarat yang salah satu tak dapat ditiadakan dalam setiap pertumbuhan individu.
Setiap individu adalah hasil dari dua kekuatan yakni heriditet dan lingkungan . kedua faktor tersebut penting bagi setiap perkembangan individu.
Konsep dasar :
-       Anak waktu dilahirkan ( jiwanya(mind)) masih kosong.
-       Jiwa yang kosong diisi oleh pengalaman-pengalaman yang diterima dari lingkungannya/ pendidikan yang diterimannya.
-       Lingkungan/pendidikan itu memegang peranan dalam mengisi jiwa yang kosong yang dimiliki anak, sesuai dengan kemauannya.
Covergensi
Perkembangan anak itu ditentukan oleh 2 kekuatan yakni kekuatan endogen dan kekuatan eksogen ( lingkungan ).
Konsep
Meskipun punya pembawaan, tetapi lingkungan tidak mendukung, maka anak tidak akan berkembang. Ada pengaruh lingkungan tetapi tidak ada pembawaan, maka tidak akan berkembang juga.
B. Mekanisme Heriditet
Heriditet adalah sifat, ciri yang diwariskan/diturunkan dari jenis generasi ke generasi dengan perantar sel benih.
Sifat-sifat jasmaninya individu misalnya: ( warna kulit, bentuk tubuh, dan sebagainya ). Setelah terjadi konsepsi , sel telur berkembang dengan cara membelah diri menjadi dua sel, kemudian masing-masing sel membelah lagi, demikian seterusnya sehingga terjadi ratusan ribu sel bahkan jutaan sel dalam tubuh mahkluk yang baru itu. Proses pembiakan ini disebut mitosis.
Dasar perbedaan individual disebabkan karena kombinas-kombinasi “genes” yang mengakibatkan perubahan sifat pada genes.
Beberapa hal tersebut yang dapat disimpulkan adalah :
Ø  Sifat –sifat pribadi manusia tergantung pada pengaruh kombinasi gene.
Ø  Sel-sel benih dari masing-masing orang tua (ayah dan ibu ) berisikan macam-macam kombinasi gene sebagai akibat adanya pembiaakan sel.
Ø  Sel-sel dari ayah dan sel –sel dari ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organism baru yang membentuk berbagai macam kombinasi “genes “ pada anakk keturunannya.
Ø  Individu laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sepasang kromosom yang disebut “ the sex chromosome
C. Prinsip-prinsip Mengenai Heriditet
Dari batasan tersebut mengandung prinsio-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip Reproduksi
Bahwa heriditet berlangsung dengan perantaraan sel benih dan tidak melalui sel-sel somatis atau sel-sel badan.
2. Psinsip Konforminted
Bahwa jenis menghasilkan jenis atau setiap golongan menurunkan golongannya sendiri.
3. Prinsip variasi ( Hukum variasi )
Bahwa sel-sel benih mengandung determinant ( penentu ) yang banyak jumlahnya yang pada waktu penyerbukan ovum saling berkombinasi yang berbeda-beda untuk menghasilkan anak yang saling berbeda.
4. Prinsip ( Hukum ) Regresifial
Menurut Sir Francis Galton bahwa anak atau keturunan cenderung untuk menuju kerata-rataan ( average ) mengenai suatu sifat tertentu.
Hukum prinsip mengandung pengertian sbb :
1 . Bahwa sifat-sifat yang terdapat pada anak didik hanya dapat dikembangkan
Sampai batas-batas umum yang karena kodratnya telah ditentukan anak akan
berkembang baik bila diperlakukan sebagai manusia.
2.  Prinsip variasi menyarankan bahwa sekolah perlu memberi alat-alat
/perlengkapan yang beraneka ragam sehingga memungkinkan  untuk memenuhi perkembangan yang berbeda-beda.
3.  Hukum heriditet juga mengandung implikasi bahwa guru dalam menilai anak
Didiknya hendaknya atas dasar kesanggupan anak itu sendiri bukan atas
dasar  prestasi yang dicapai orang tuanya.
II. Perlengkapan Dasar dan Ajar yang Penting
Perlengkapan dasar ialah perlengkapan yang dimiliki organism atas dasar pembawaan, bukan diperoleh karena dipelajari jadi perlengkapan itu telah ada sejak organism itu lahir.
Perlengkapan dasar yang penting bagi proses pendidikan antara lain :
1. Struktur jasmani
Anak di lahirkan dengan struktur jasmani tertentu dan tersusun atas organ-organ tertentu pula.Dengan anak mempelajari berbagai macam pelajaran disekolah  seperti : menulis, menggambar , olahraga , dan sebagainya.
2. Gerak
Gerak selalu dimiliki oleh mahkluk hidup. Maka dari salah satu tanda kehidupan adalah gerak. Manusia sebagai mahkluk hidup mesti bergerak. Gerakan yang terjadi pada diri manusia bersifat dinamis , artinya selalu menuju ke arah perubahan.
3. Dorongan
Dorongan ialah diposisi biologis yang selalu menyebabkan manusia                     melakukan perubahan.
Dorongan yang ada pada manusia :
-       Dorongan mempertahankan hidup
-       Dorongan mempertahankan keturunan
-       Dorongan mengembangkan diri
4. Sifat Plastis
Adanya sifat palstis itu memungkinkan manusia mampu menyesuaikan diri terhadap hampir segala macam situasi, baik situasi konkrit maupun bersifat abstrak , baik phisis dan psikis.
5. Kapasitas untuk tumbuh dan berkembangnya,
Pertumbuhan dan perkembangan bukan akibat dari pengaruh luar semata-semata.
6. Kapasitas untuk belajar
Kapasitas belajar sangat pentinng bagi pendidikan. Dengan adanya kapasitas untuk belajar memungkinkan anak menguasai sesuatu pengetahuan, memahami berbagai macam pelajaran di sekolah.
Perlengkapan ajar
Perlengkapan ajar adalah perlengkapan yang diperoleh akibat usaha-usaha belajar dan pengalaman lain yang termasuk perlengkapan ini yang penting ialah dorongan-dorongan kecakapan-kecakapan dalam lapangan ilmu pengetahuan, kesenian, bahasa dan norma-norma hidup.
 Pengertian dan Ciri-ciri Belajar
Menurut pendapat umum :
Belajar adalah sebagai usaha untuk mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
a. Cronbach “ Buku ; Educational Psycology “
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperlihatkan sebagai akibat
dia melakukan sesuatu.
b. Mc. Geoh
Belajar adalah mengalami perubahan penampilan.
c. Harold spear
Belajar adalah belajar itu dilakukan dg diamati, meniru, mencoba untuk
dirinya sendiri , mendengarkan , dengan menggunakan petunjuk.
d. C.T.Morgan bahwa belajar adalah sebagai suatu perubahan tingkah laku
dalam diri seseorang  yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah
pengalaman.
e. R.S. Woodworth merumuskan belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang
baru dan sesuatu yang baru ini dicamkan oleh individu, yang ditampilkan
kembali dalam kegiatan kemudian.
Perubahan – Perubahan itu bukan perubahan yang ke arah negatif tetapi ke arah positif perubahan ke arah kesempurnaan :
a. perubahan tingkah laku misalnya mula-mula arah egois- menjadi tak egois.
b. mengubah kebiasaan dari perokok menjadi tidak perokok
c. megubah sikap, misal dari tidak hormat-dapat menghormat
d. mengubah ketrampilan, misal bidang olahraga, kesenian main judi dan
sebagainya.
e. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu,
misal menulis, berhitung dan sebagainya menjadi bisa karena usaha
yang giat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa belajar adalah kegiatan manusia yang
Sangat penting dan harus dilakukan selam hidup karena melalui belajar manusia
Dapat memperbaiki kehidupannya.
Ciri-Ciri Kegiatan Belajar 
Ciri –ciri kegiatan yang disebut “ belajar “ yaitu :
a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada individu yang
belajar ( dalam arti behavioral changes ), baik aktual maupun potensial.
b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didaptkannya kemampuan baru,
yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c. perubahan itu terjadi karena usaha.
Untuk memahami kegiatan yang disebut “ belajar ” itu perlulah dilakukan analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang terlihat di dalam kegiatan belajar itu. Kalau diikuti model analisis sistem, maka kegiatan belajar itu dapat di gambarkan sebagai berikut :
PROSES - INPUT - OUT PUT
 
                           
Pendekatan yang paling sederhana adalah secara regresi yaitu bermula dari out put, dari sini dicari keterangan mengenai input dan proses. Mengenai proses tak pernah ada orang yang dapat menyaksikannya.
Dengan mempergunakan rangka pemikiran seperti diatas itu , maka dapat diidentifikasi bahwa belajar itu mengandung ketiga persoalan pokok :
1. Persoalan mengenai input , yaitu persoalan mengenai faktor yang mempe-
ngaruhi belajar.
2. Persoalan yang mengenai proses , yaitu persoalan mengenai bagaimana
belajar itu berlangsung dan prinsip-prinsip apa yang mempengaruhi proses
belajar itu. Persoalan inilah yang merupakan persoalan inti dalam psikologi
belajar.
3. Persoalan mengenai out put, yaitu persoalan mengenai hasil belajar.
Persoalan ini berkaitan dengan tujuan pendidikan, yang selanjutnya
Dijabarkan dalam tujuan pengajaran. Salah satu yang penting dalam
Lingkup ini adalah pengukuran hasil belajar.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR
Untuk memperjelas pembicaraan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar ini,gambar mengenai input         Process
            Out Put yang telah disajikan .Disini lebih di elaborasi, sebagai berikut :
OUT PUT
ENVIRONMENTAL INPUT
LEARNING TEACHING PROCESS
RAW INPUT
INSTRUMENTAL INPUT
 

                                                                                                                                           
                                       


 

Dari gambar diatas  dapat dijelaskan bahwa masukan mentah ( raw input ) yang merupakan bahan baku diberi pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar ( learning teaching process ) dengan harapan dapat berubah menjadi keluaran ( out put ) dengan kualifikasi tertentu . Didalam proses belajar mengajar juga berpengaruh pul sejumlah faktor lingkungan, yang merupakan masukan lingkungan ( environmental input ) dan berfungsi sejumlah faktor yang dengan sengaja dirancangkan dan dimanipulasikan guna menunjang tercapainya keluaran yang di kehendaki.
Instrumental input adalah ( masukan peralatan ) , sejumlah faktor yang sengaja dirancang, dimanipulasi. Guru menunjang hasil/keluaran yang di kehendaki. Contoh instrumental input : guru, kurkulum/bahan, program, gedung, perpustakaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar :
a. fisiologis : kondisi fisiologis umum dan kondisi panca indera
b. Psikologis : minat, kecerdasan, bakat , motivasi , dan kemampuan kognitif.
c. lingkungan : alam dan sosial.
d. instrumental : kurikulum, program, sarana dan prasarana , dan guru ( tenaga pengajar ).
Persoalan Belajar mencakup :
-         Persoalan input ( masukan/bahan mentah ) yaitu persoalan
Mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses
Pendidikan.
-       Persoalan proses yaitu persoalan yang mengenai bagaimana
Belajar itu berlangsung ( sebagian dapat dilihat sebagian tidak ).
-        Persoalan hasil ( out put ) yaitu persoalan mengenai hasil belajar
Seseorang dan hasil tersebut bisa dibuktikan dengan cara evalusi.
Kondisi si pelajar terbagi atas kondisi fisiologis dan psikologis , berperan dalam belajar :
-       Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap belajarnya seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi.
-       Kondisi psikologis
Memiliki minat untuk berubah, mempunyai kecerdasan yang tidak dimiliki oleh orang lain, dan memiliki motivasi untuk bergerak dan untuk menggapai cita-cita.
Beberapa faktor psikologis yang utama  akan dikemukakan disini secara singkat :
-       Minat ,
-       Kecerdasan ,
-       Bakat ,
-       Motivasi,
-       Kemampuan-kemampuan kognitif.
Tambahan (Teori- Teori belajar)
1. Teori konektionisme
            Pelopornya Thorndick ( 1874- 1949 )
Teori belajar Thorndick disebut konektionisme karena belajar itu merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus/perangsang/masalah yang akan dippecahkan, dengan respon . Teori tersebut juga disebut dengan “Trial and Erorr Learning” : karena individu yang belajar itu melakukan kegiatan melalui proses trial and erorr ( mencoba –coba ) dalam rangka memiliki respon / reaksi / tindakan yang tepat , bagi stimulus tertentu. Contoh : kucing yang dikurung dan meronta-ronta untuk keluar dari krangkeng.
 Kemudian rinciannya teori tersebut adalah:
-       The low of readmis ( hukum kesiapan )
-       The low of exercise ( hukum latihan )
-       The low of effect ( hukum akibat )
2. Teori Conditionisme
         Pencetusnya : Ivan Petrovith paviov
Belajar adalah proses perubahan yang terjadi yang kemudian menimbulkan reaksi. Dalam teori yang diutarakan adanya latihan terus-menerus.
3. Teori Humanisme ( Tokoh ; Carl Rogers, A. )dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar